Tahukah Anda, bahwa psikologi marketing sangat berpengaruh besar dalam mendobrak omset penjualan? Ya, karena prinsip psikologi bisnis ini memang memainkan pola kebiasaan konsumen.
Psikologi marketing adalah pemahaman yang berkaitan dengan beberapa motif yang berpengaruh terhadap tindakan pada target pasar dan emosi untuk memandang sebuah produk dan jasa yang telah ditawarkan pebisnis.
Seorang marketer bisnis harus handal menyusun strategi marketing. Bidang tersebut tidak hanya berfokus pada penerapan ilmu marketing atau promosi pada umumnya. Namun orang-orang yang menggeluti pemasaran pun harus mengerti psikologi bisnis untuk menarik hati pelanggan.
Contoh Pola Penerapan Psikologi Marketing
Untuk lebih memahami penerapan psikologi marketing, ada beberapa contoh berikut yang bisa Anda pelajari :
1. Dimana Ada Alfamart Pasti Ada Indomaret, Dimana Ada Indomaret Disitu Ada Alfamart
Anda pasti sering menjumpai ada 2 ritel yang selalu berdampingan, contohnya setiap Anda melihat Alfamart didekatnya pastilah ada outlet Indomaret dan setiap ada Indomaret, tak jauh Anda pasti melihat outlet Alfamart. Kedua ritel ini sebenarnya memanfaatkan pola kebiasaan berbelanja masyarakat di sekitar.
Keduanya memainkan pola psikologi marketing, dimana konsumen diminta untuk memilih Alfamart atau Indomaret dan bukan membeli atau tidak. Alhasil, ada orang yang sudah nyaman berbelanja di Alfamart tentu mereka akan memilih Alfamart dan bukan Indomaret, begitupun sebaliknya.
2. Jika usaha Anda Toko, taruhlah kebutuhan sekunder di dekat kasir
Jika orang berbelanja, maka kebutuhan utama atau primer yang terlebih dahulu akan dicari. Contohnya di Alfamart dan Indomaret, permen maupun coklat ditaruh di meja dekat kasir karena orang berbelanja ke swalayan akan menghindari kebutuhan sekunder.
Namun jika Anda menyimpan kebutuhan sekunder di dekat kasir, saat kebutuhan primer sudah terpenuhi pembeli yang tadinya tidak berniat untuk membeli barang sekunder jadi memutuskan untuk membeli barang tersebut. Lagi-lagi, mereka memainkan psikologi bisnis di sini.
3. Bundling Produk, Seperti yang Dilakukan Produk FMCG
Pola psikologi marketing juga biasa dilakukan pada produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) atau barang konsumen yang bergerak dengan cepat yang dibanderol dengan harga relatif murah. Adapun contoh pola psikologi pemasaran yang diterapkan, misalnya :
- Beli sabun cuci, gratis sikat
- Beli sampo, gratis conditionare
- Beli pembalut, gratis pentiliner
Jika di atas adalah contoh dari permainan pola psikologi konsumen, maka ada beberapa tips yang harus Anda kuasai terkait penggunaan psikologi marketing untuk mendobrak omset penjualan produk!
Trik Psikologi Marketing Dobrak Omset Hingga Ratusan Juta
Ada beberapa trik psikologi marketing yang dapat diterapkan untuk meningkatkan omset penjualan Anda, diantaranya :
4. Ilusi Diskon
Bagaimanapun, pembeli merasa lebih tertarik dengan harga Rp. 200.000 yang didiskon 50% dibandingkan dengan nilai jual Rp. 100.000. Meskipun kedua harga ini memiliki nilai yang sama. Tapi bagi konsumen, nilai Rp. 200.000 dengan diskon 50% tersebut dirasa lebih terjangkau daripada harga jual aslinya Rp. 100.000. Ini adalah teknik yang sering diterapkan banyak perusahaan. Faktanya, banyak yang sudah berhasil dengan pola psikologi bisnis ini!
5. Tanyakan Kebutuhan Calon Pembeli
Metode ini juga sering dijumpai saat berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan, kita kerap ditanya tentang produk apa yang sedang kita cari. Bahkan walaupun kita sekedar lewat atau kebetulan saja melirik salah satu produk, salesnya akan langsung bertanya, “Mencari apa Bu/Pak?”
Pola strategi seperti inilah yang sangat jitu untuk mempengaruhi psikologis pembeli. Karena mereka akan merasa terbantu oleh pertanyaan Anda. Terlebih jika diterapkan pada pembeli yang kebetulan sedang mencari kebutuhan yang sangat mendesak.
6. Memahami Jenis-Jenis Pembeli
Dalam dunia bisnis, kita sering menjumpai 3 macam pembeli diantaranya tipe Average spenders, Tightwads, dan Spendthrifts. Ketiganya akan berpengaruh pada trik psikologi bisnis yang akan Anda lakukan :
- Spendthrifts
Tipe konsumen ini lebih gampang dengan metode ajakan atau persuasi karena memiliki jiwa beli tinggi. Mereka tidak mengenal kata menyesal ketika harus menghabiskan uang. Anda hanya perlu mengiming-imingi kalimat dan visual menarik saja maka dijamin tipe ini akan langsung terbuai.
- Tightwads
Adalah tipe konsumen yang cukup selektif dan cenderung tidak akan menghabiskan uang banyak untuk membeli sebuah produk. Biasanya mereka hanya membeli produk tertentu ketika harganya turun.
Jadi perlu sedikit usaha untuk menjual produk pada pembeli tipe ini. Kalaupun bisa biasanya memerlukan proses cukup panjang. Salah satu trik untuk menaklukan tipe tightwads ialah mempromosikan produk dengan manfaat yang bisa dirasakan dalam jangka panjang.
- Average Spenders
Tipe ini sebenarnya ada diantara spendthrifts dan tightwads. Pembeli jenis ini biasanya mereka akan membeli sebuah produk yang masuk akal serta bermanfaat dalam jangka panjang. Adapun untuk menjual produk pada tipe pembeli ini, Anda perlu menambahkan “jaminan” supaya mereka tertarik. Contoh, dengan memberikan jaminan berupa “free ongkir” jika sudah melakukan pembelian lebih dari Rp. 150 ribu.
7. Tunjukkan Kesan FOMO
FOMO atau Fear of Missing Out adalah salah satu trik psikologi bisnis yang banyak digunakan perusahaan besar, diantaranya ialah Starbuck. Pasalnya, Starbuck hanya meluncurkan varian terbatas dan terbaru yang dapat dibeli konsumen pada momen-momen besar saja, seperti saat libur Natal dan Tahun Baru. Ini adalah cara yang cukup efektif dalam menarik minat pembeli supaya berebut membeli produknya.
8. Tampilkan Kesan Untuk Takut Ketinggalan Tren Pada Pembeli
Konsep tulisan “Terbaru” yang menyertai sebuah produk biasanya sering kita temukan. Hal ini sering kita lihat di brand-brand ternama. Pasalnya tulisan tersebut sering terpampang pada produk-produk yang baru dirilis. Ini artinya Anda memberitahukan kepada konsumen bahwa Anda telah meluncurkan produk terbaru.
Tulisan tersebut sebenarnya tidak hanya digunakan untuk menjelaskan informasi tentang produk yang baru diluncurkan, tetapi juga sekaligus memberikan ilusi “jangan sampai ketinggalan tren” kepada pelanggan melalui produk terbaru Anda. Hal ini tentu saja memberikan dampak psikologi kuat bagi pembeli. Inilah salah satu strategi psikologi bisnis yang cukup efektif.
Selain pada brand-brand ternama, Anda juga bisa menerapkannya pada produk yang Anda jual. Biasanya kebanyakan langsung tersihir dengan embel-embel “Terbaru”. Hal ini dikarenakan, sebagian besar masyarakat akan lebih konsumtif dengan adanya tren-tren terkini karena membuat mereka tidak ingin ketinggalan zaman.
9. Ilusi “Stok Terbatas”
Psikologi marketing yang bisa Anda coba lainnya adalah dengan memanfaatkan ilusi langka. Misalnya saja, kita menjumpai beberapa toko kerap menampilkan label tulisan “Stok Terbatas”. Bahkan tak jarang seringkali kita masih menjumpai kata/tulisan “Buruan Sebelum Kehabisan!” , “SCDD” alias “Siapa Cepat Dia Dapat”
Faktanya, kata-kata seperti ini sangat berpengaruh bagi psikologis konsumen. Mereka akan menilai jika sesuatu yang jumlahnya terbatas sangat bernilai. Sehingga produk tersebut dianggap lebih berharga jika dibandingkan produk lainnya yang sejenis.
10. Tawarkan Harga Tambahan
Saat berbelanja, Anda tentu sering menjumpai atau pernah ditawarkan dengan produk tambahan yang harganya lebih murah. Contohnya, ketika pembeli mencari atau membeli susu, lalu Anda menawarkan ada tambahan kopi yang harganya lebih murah dibandingkan harga kopi asli tersebut. Strategi psikologi marketing ini umumnya diterapkan di beberapa minimarket atau toko-toko yang kerap menawarkan tambahan harga.
Jadi secara tidak langsung, metode ini dapat berpengaruh pada psikologis pembeli agar lebih tertarik pada suatu produk. Sehingga konsumen berpikir, kenapa tidak sekalian membeli produk yang harganya lebih murah saja. Strategi psikologi bisnis ini juga cukup efektif meraih banyak pembeli. Saya memiliki courses online sales & marketing yang bisa Anda ikuti, raih omset berlipat ganda, dan maksimalkan usaha Anda dengan berbagai strategi marketing yang jitu. Simak informasi courses online sales marketing disini!