Hari ini kita akan membahas ada 3 gaya manajemen atau managemen style yang bisa Anda adopsi untuk membuat bisnis Anda lebih maju dan lebih sukses dan lebih maksimal
[responsive_video type=’youtube’ hide_related=’1′ hide_logo=’1′ hide_controls=’0′ hide_title=’0′ hide_fullscreen=’0′ autoplay=’0′]https://www.youtube.com/watch?v=qL_ltxuDfkk&feature=youtu.be[/responsive_video]
3 Tipe manajemen ini kenapa saya bahas karena 46% bisnis dimulai gagal akibat miss manajemen. Bahkan 90% tutup 96%, 10 tahun 46% penyebabnya adalah miss miss manajemen untuk itu memang penting banget buat kita mengetahui apa sih sebenarnya yang bisa Anda lakukan agar tidak menjalankan miss manajemen.
So ada 3 gaya manajemen diluar sana, mungkin ada banyak lagi yang lain 3 gaya manajemen ini banyak diadopsi perusahaan.
Management By Crisis
Gaya manajemen yang pertama kita sebutnya adalah manajemen by crisis. Manajemen by crisis itu tidak sama dengan crisis manajemen. Manajemen by crisis adalah saya baru mengelola jika ada krisis. Saya baru turun tangan jika ada crisis. Saya baru serius jika ada crisis itu yang disebut manajemen by crisis. Apakah style ini baik? kalau ditanya banyak sekali business owner bahkan hampir 50% para manager, leader, business owner mengadopsi model ini.
Akhirnya apa? mereka menjadi pemadam kebakaran mereka melakukan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah mereka membuat hidup penuh dengan stress dan membuat business itu penuh dengan deadline. Deadline ini, deadline itu kira-kira schedulenya itu sangat-sangat agresif.
Teman-teman kalau anda melakukan ini, manajemen by crisis akan membuat bisnis anda selalu harus ada crisis baru anda mengolah dengan baik. Kalau nggak ada crisis anteng-anteng aja disebut manajemen by crisis. kalau kita sebut crisis manajemen hal-hal apa yang mungkin terjadi yang bisa kita kelola, jadi kita memikirkan dua langkah tiga langkah kedepan sebelum krisis itu terjadi, itu namanya Crisis manajemen.
Jadi apakah bagus buat teman-teman untuk membuat manajemen by crisis tentunya menurut saya perlu karena kalau Anda tidak hati-hati manajemen by crisis akan membuat Anda stres membuat team Anda stres membuat strategi bisnis Anda tidak berjalan karena awalnya Anda ingin membuat bisnis Anda berjalan dengan baik, tetapi ternyata kalau tidak ada crisis mereka tidak mau bekerja. Kalau belum urgent tidak dijalankan. Kalau belum akhir tahun belum mengejar target. Jadi awal tahun sampai akhir tahun pekerjaan pengerjaan target itu baru dikejar 2 atau 3 bulan terakhir. Ketika Januari, februari, maret, april, mei, juni, juli, agustus semuanya relaks santai slow, last minute baru kejar-kejaran. Itu sangat-sangat berbahaya itu namanya manajemen by crisis.
Kita tau kita punya waktu 1 bulan akhir bulan Anda akan dihitung insentifnya lalu team Anda tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sampai dengan 20 diam-diam aja santai-santai aja sampai akhirnya last minute baru sibuk ngejar piutang jadi kalau dilihat grafik tanggal 1 sampai tanggal 20 grafiknya begini tanggal 25 keatas tiba-tiba naik. itu namanya manajemen by crisis manajemen by last minutes
Nah teman-teman manajemen by crisis tidak efektif untuk jangka panjang itu untuk jangka menengah baik untuk jangka pendek oke jangka panjang tidak efektif karena kita mendidik orang atau karyawan untuk bekerja last minute nah
Management By Exception
Yang kedua namanya manajemen by exception , manajemen by exeption, manajemen by exeption untuk accounting untuk accounting. Jadi ada sistem accounting dimana kalau saya baca laporan keuangan kecuali kalau over budged kecuali diluar kebiasaan baru saya periksa, namanya manajemen by exeption. Umumnya audit melakukan seperti ini tetapi kalau Anda menjalankan manajemen by exception tanpa planning, anda tidak tahu mana yang menjadi exception mana yang tidak menjadi exception.
Exception itu kecuali ya pengecualian, misalnya contohnya begini tahun ini target saya 100 milyar, berarti kalau saya setiap bulan mencapai average 35 – 40 Juta per bulan saya oke, artinya saya tidak akan periksa, saya tidak akan control, saya tidak akan melakukan tindakan apa-apa. Except kalau dia dibawah budged saya baru cek, gitu ya.
Faktor yang kedua adalah kalau menggunakan manajemen by exception tanpa memastikan team anda menguasai ilmu penjualan, ilmu marketing, ilmu yang sangat mereka kuasai untuk di delegasikan, anda akan mengalami kesulitan kalau tidak punya ilmu. Kalau team anda punya ilmu anda hemat, kenapa hemat karena anda tidak perlu terus menerus ngecek ngecek-ngecek. Anda anggap oke kalau manage by exception, kamu akan saya periksa. Manajemen by exception efektif untuk budgedting, tapi tidak efektif untuk total manajemen.
Manajemen By Objective
Yang saat ini cukup baik dan efektif yang bisa anda lakukan namanya manajemen by objective. Ini adalah faktor yang ketiga manajemen objektif atau Peter Drucker selalu mengatakan manajemen by result. Management by result adalah kita ingin tim kita paham objektif apa yang harus kita capai mereka capai paham result apa yang mereka capai, tadi pagi saya briefing di bawah, apa yang mereka cek apa result yang mereka harus capai sore nanti apa result yang sudah dicapai kemarin. Kita berbicara tentang manajemen by result kecuali kalau resultnya baik kalau resultnya baik saya baik-baik aja kalau resultnya tidak baik saya akan coaching. So manajemen by objective membuat karyawan lebih sadar akan target-target mereka, tau apa yang mereka harus capai dan mereka akan menggunakan pengalaman mereka , kemampuan mereka untuk mengejar result dihari itu. Akan lebih efektif untuk daily result,weekly result bahkan monthly result,
thank so much all see you next time and salam pencerahan