Bisnis sudah berjalan namun penjualan masih sangat sedikit. Jangankan orang beli, orang yang menghubungi dan bertanya saja hampir tidak ada. Disisi lain, ingin pasang iklan tapi masih ragu dengan biaya pemasaran yang dinilai tinggi. Masalah seperti ini memang sering dijumpai pada bisnis UMKM.
Salah satu isu yang sering menjadi perhatian pelaku bisnis UMKM adalah biaya pemasaran. Banyak dari mereka yang sadar akan pentingnya marketing namun tidak sedikit juga yang khawatir kalau anggaran biaya marketing hanya akan membebani kas usaha. Jika biaya pemasaran dipandang sebagai investasi jangka panjang, anggapan seperti ini bisa saja ditekan. Ditambah dengan optimasi biaya pemasaran, pelaku usaha bisa saja menghindari kebocoran di anggaran iklan.
1. Pahami Target Market
Untuk menemukan cara pemasaran yang bagus, Anda mungkin bisa mencari contohnya di media cetak, TV ataupun media sosial. Anda juga bisa mencari contoh biaya pemasaran sebagai referensi. Namun meski iklan tersebut terlihat bagus, belum tentu cara yang sama juga efektif untuk bisnis Anda.
Optimasi biaya pemasaran tidak seharusnya langsung lompat ke pembuatan iklan atau promosi. Sebelum melakukan itu semua, Anda harus memahami target market Anda terlebih dahulu.
Siapa target market Anda? Kenapa mereka mau membeli produk Anda? Di mana Anda bisa menemukan mereka? Jika Anda tidak mengenal target market Anda, seberapa besar biaya marketing yang telah dianggarkan pun tidak akan pernah bisa memberi hasil yang sepadan.
2. Analisa Kompetitor
Dengan melihat contoh biaya pemasaran, Anda akan mendapatkan gambaran mengenai besaran biaya yang perlu dianggarkan. Dengan melihat cara kompetitor berbisnis dan melakukan pemasaran, Anda bisa menemukan celah yang bisa Anda manfaatkan. Informasi seperti ini juga akan membantu saat Anda merancang anggaran biaya pemasaran.
Cari tahu kelebihan dan kekurangan kompetitor, khususnya terkait model bisnis dan strategi pemasaran yang diterapkan. Dengan strategi pemasaran yang mereka gunakan, cari tahu siapa saja yang berhasil terjaring. Dari sini, Anda bisa melihat pasar yang belum berhasil mereka jaring dan membuat rancangan biaya pemasaran untuk menjaring pasar tersebut.
3. Optimalkan Konten Marketing
Pola masyarakat dalam melakukan pembelian sekarang sudah berubah. Mereka tidak lagi mudah dipengaruhi dengan iklan yang ditayangkan secara terus-menerus. Disisi lain, mereka juga sangat menghargai brand yang senang berbagi. Itulah kenapa dewasa ini pelaku bisnis perlu membagi biaya pemasaran dan memanfaatkan konten marketing.
Strategi konten marketing sangat bagus untuk membangun hubungan dan mendapatkan kepercayaan dari target market. Namun tentu saja, hasil seperti ini hanya bisa diraih jika Anda membuat konten yang sesuai dengan concern mereka atau menarik bagi target market Anda. Berangkat dari sini, Anda bisa mulai merancang konten yang perlu dibuat, media untuk mempublikasikan konten tersebut dan membuat rancangan contoh biaya pemasaran.
4. Manfaatkan Forum dan Komunitas
Biaya marketing juga bisa dioptimalkan dengan memanfaatkan forum atau komunitas yang diisi oleh target market Anda. Jika bisa memanfaatkan dengan baik, Anda juga bisa menghemat biaya pemasaran dalam jumlah yang tidak sedikit.
Strategi pemasaran yang satu ini dinilai cukup efektif dan efisien, baik saat dilihat dari kacamata biaya marketing maupun potensi hasil yang bisa diperoleh. Bukan hanya brand awareness saja yang bisa didapat. Citra positif juga bisa dibangun dengan memanfaatkan forum atau komunitas. Namun tentu saja, brand Anda harus mampu memberi kontribusi positif bagi forum dan komunitas yang menjadi target.
5. Manfaatkan Iklan Tertarget
Contoh biaya pemasaran yang ideal selalu mampu memberi hasil sepadan dengan uang yang telah dikeluarkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda bisa memanfaatkan iklan tertarget. Ada banyak platform iklan yang mampu melakukan hal tersebut. Facebook Ads adalah salah satu contohnya.
Iklan tertarget hanya akan ditampilkan pada orang-orang dengan kriteria yang spesifik. Misalnya saja iklan berdasarkan jenis kelamin, usia bahkan minat. Platform iklan tertarget juga semakin cerdas berkat pemanfaatan big data dan kecerdasan buatan. Karena hanya ditampilkan pada target market, biaya pemasaran yang perlu dikeluarkan juga jadi lebih terkontrol.
6. Manjakan Pelanggan Lama
Tujuan akhir dari pemasaran dengan segala rincian contoh biaya pemasaran adalah untuk mendapatkan traffic baru. Targetnya adalah orang-orang baru yang sama potensialnya dengan pelanggan lama. Meski demikian, orang-orang baru sebenarnya juga bisa ditarik dengan cara memanjakan pelanggan lama.
Saat pelanggan lama Anda merasa puas, mereka tidak akan segan-segan merekomendasikan produk atau brand Anda kepada orang yang mereka kenal. Rekomendasi seperti ini memiliki tingkat konversi yang tinggi. Belum lagi efisiensi biaya marketing.
Anggaran pemasaran yang terbatas memang berdampak pada potensi jumlah traffic yang bisa diperoleh nanti. Meski demikian, bukan berarti Anda tidak bisa melakukan efisiensi dengan tetap mempertahankan efektivitas pemasaran.
Optimasi pemasaran dan biayanya bisa dilakukan dengan cara belajar dari contoh biaya pemasaran. Menariknya, meski tergolong sebagai informasi yang sulit diperoleh, contoh biaya pemasaran kini bisa Anda temukan di kursus pemasaran Top Coach Indonesia. Bersama coach Tom MC Ifle, Anda akan belajar banyak seputar bagaimana cara merancang strategi pemasaran dan mengoptimalkan anggaran yang ada.