Karyawan adalah aset penting bagi sebuah perusahaan. Merekalah yang menjalankan sistem dan menggerakkan perusahaan untuk mencapai tujuan. Namun karyawan juga manusia yang bisa merasa malas, kelelahan hingga berdampak pada berkurangnya produktivitas kerja. Untuk itulah, seorang leader perlu menguasai metode coaching untuk menarik potensi karyawan yang sesungguhnya.
Masalah yang Kerap Dikeluhkan Karyawan
Ada beberapa metode coaching yang biasa digunakan oleh coach profesional. Setiap coach juga memiliki pendekatannya masing-masing. Namun sebelum beranjak ke jenis coaching untuk karyawan, Anda juga perlu memahami masalah yang kerap dikeluhkan oleh karyawan. Tanpa pemahaman akan hal tersebut, efektivitas metode coaching yang digunakan justru akan berkurang.
1. Konflik dengan Rekan Kerja atau Atasan
Konflik yang terjadi antar karyawan atau atasan bisa menjadi bom waktu yang berpotensi meledak sewaktu-waktu. Jika ada anggota tim Anda yang tiba-tiba menjadi malas dan cenderung menarik diri, ada kemungkinan masalah ini yang menjadi penyebabnya.
2. Target Kerja yang Tidak Masuk Akal
Cukup banyak karyawan yang mengeluhkan target kerja yang tidak masuk akal. Mereka menilai bahwa target kerja yang diberikan terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kapasitas perusahaan yang ada saat ini. Bahkan meski mereka sudah bekerja keras dan bekerja cerdas, target kerja seperti ini tidak mungkin bisa dipenuhi.
3. Jabatan dan Job Description Tidak Nyambung
Menempati posisi manajerial namun harus ikut terlibat dalam urusan operasional. Jabatan dan job desc yang tidak berhubungan seperti ini kerap dikeluhkan oleh karyawan. Lama-kelamaan, karyawan merasa bahwa jabatan hanya sekedar titel.
4. Aturan Cuti Tidak Jelas
Pengajuan cuti dipersulit atau justru dihalang-halangi dengan aturan yang ambigu. Aturan cuti yang tidak jelas bisa menjadi alasan karyawan merasa malas bekerja. Jangankan menarik potensi mereka. Menggerakkan mereka untuk bekerja saja akan terasa sulit jika sudah seperti ini.
5. Tidak Ada Work Life Balance
Sebagian besar karyawan menginginkan keseimbangan antara bekerja dan kehidupan pribadinya. Saat perusahaan terlalu memaksa karyawan untuk bekerja dan menghabiskan waktu mereka di tempat kerja, benih-benih pemberontakan justru akan terus tumbuh.
Di samping kelima masalah di atas, sedikitnya masih ada 5 masalah lagi yang kerap dikeluhkan oleh karyawan terhadap perusahaannya. Misalnya saja seperti tidak adanya jenjang karir yang jelas, permasalahan pribadi yang dibawa ke pekerjaan, pilih kasih, perhitungan bonus yang tidak transparan dan pembiaran pelanggan yang dilakukan oleh karyawan senior. Meski ada banyak jenis coaching untuk karyawan, eksekusinya tidak akan efektif jika masalah-masalah tersebut Anda biarkan tanpa penyelesaian.
Benefit Coaching
Menarik potensi karyawan dan tim adalah salah satu benefit yang bisa Anda dapatkan dari coaching. Dalam banyak contoh coaching karyawan yang terbilang sukses, efektivitas kerja juga turut meningkat. Begitu juga dengan manajemen bisnis dan manajemen waktu. Di samping itu, masih ada banyak manfaat lain yang bisa Anda dapatkan sesuai dengan jenis coaching yang digunakan.
1. Meningkatkan Kapasitas Manajer dalam Memimpin Tim
Sebuah tim tidak akan bisa bekerja secara efektif jika sang pemimpin tidak tahu bagaimana cara menarik potensi setiap anggotanya dan menyatukan setiap individu untuk saling bekerja sama. Coaching pengembangan kepemimpinan dibuat untuk tujuan tersebut. Dalam coaching ini, karyawan, khususnya manajer akan dilatih untuk menjadi leader yang lebih baik bagi timnya.
2. Meningkatkan Performa Karyawan
Karyawan yang malas atau tidak menunjukkan performa yang baik dapat diatasi dengan coaching peningkatan performa. Mereka akan mendapatkan coaching tentang bagaimana meningkatkan kapasitasnya. Tujuan akhirnya, karyawan dapat mencapai objektif pekerjaannya.
3. Memperbaiki Attitude
Salah satu tantangan terbesar dalam mengelola sumber daya manusia adalah memperbaiki attitude atau perilaku karyawan. Masalah ini umumnya disebabkan oleh mindset yang kurang sehat. Karena itulah, dibutuhkan perubahan mindset yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Coaching dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
4. Mengembangkan Talenta Karyawan
Setiap karyawan memiliki potensinya masing-masing. Potensi tersebut seringkali belum tergali, bahkan tidak sedikit karyawan yang belum menyadari potensi yang sesungguhnya. Dengan coaching, potensi tersebut dapat dibuka bahkan dikembangkan lebih jauh lagi. Perusahaan juga bisa mendapatkan benefit dari perkembangan potensi karyawannya.
Membangun Coaching Culture dalam Perusahaan
Idealnya, coaching memang dilakukan oleh coach berpengalaman. Namun mengingat kebutuhan coaching yang terus meningkat, team leader juga harus memiliki kemampuan layaknya seorang coach. Di sinilah pentingnya membangun coaching culture dalam sebuah perusahaan.
Perusahaan yang sudah memiliki coaching culture cenderung lebih mudah berkembang. Karena dilaksanakan oleh karyawan sendiri, biayanya juga lebih rendah dan dapat dilakukan kapan saja. Coaching juga dapat dilakukan secara berkelanjutan. Dengan demikian, hasil yang diperoleh menjadi jauh lebih maksimal.
Teknis Dasar Coaching
Manajer yang memiliki skillset seorang leader umumnya lebih mudah beradaptasi dengan metode coaching. Hanya perlu pemahaman akan jenis coaching untuk karyawan dan teknik dasar coaching, seorang manajer sudah bisa menjadi seorang coach bagi timnya. Bagi Anda yang ingin mengembangkan diri dan perusahaan dengan teknik coaching, berikut teknik dasar yang bisa Anda terapkan.
1. Memahami Masalah
Apa masalah yang tengah dihadapi oleh perusahaan Anda? Apakah karyawan yang malas atau justru karena manajer yang kurang efektif dalam memimpin timnya? Masalah yang berbeda membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Karena itulah, memahami masalah menjadi hal pertama yang harus dipahami sebelum menerapkan teknik coaching.
2. Pahami dan Tentukan Apa yang Diinginkan
Sulit melakukan coaching tanpa tahu tujuan yang ingin dicapai. Memahami apa yang diinginkan memberi Anda tujuan sekaligus motivasi untuk berusaha.
Jika apa yang Anda inginkan adalah meningkatkan performa karyawan, coaching yang diberikan harus sesuai dengan tujuan tersebut. Begitu juga dengan tujuan-tujuan lain, seperti memperbaiki attitude karyawan, mengembangkan talenta karyawan atau meningkatkan kapasitas team leader.
3. Ketahui Apa yang Perlu Diperbaiki
Cari tahu di mana letak permasalahan yang dihadapi perusahaan. Masalah inilah yang nantinya perlu Anda fokuskan. Berangkat dari sini, Anda bisa mulai mencari solusi penyelesaiannya.
4. Pertahankan dan Lanjutkan Apa yang Sudah Bagus
Kebijakan atau budaya kerja yang sudah bagus harus dipertahankan. Lebih jauh lagi, semua itu harus dilanjutkan dan ditingkatkan. Anda tidak perlu mengganti apa yang sudah bagus. Di samping itu, mempertahankan kebiasaan bagus juga jauh lebih mudah dibandingkan membangun kebiasaan yang baru.
Kesimpulan
Manfaat coaching culture bagi sebuah perusahaan sangat nyata. Hanya saja, ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang coach. Kemampuan inilah yang harus dilatih dengan panduan dari ahlinya.
Saya akan membantu Anda membangun coaching culture dalam perusahaan. Bagaimana cara membuat tim yang produktif dan berkualitas dengan teknik coaching, semua itu bisa Anda pelajari dalam webinar “Coaching: Cara Merubah Perilaku Termurah”. Dalam webinar tersebut, saya akan mengajarkan semua yang Anda perlukan untuk menjadi seorang coach bagi tim Anda.