Perusahaan biasanya melakukan strategi untuk meningkatkan laba melalui penjualan sistem kredit. Namun penjualan kredit perlu diawasi dan dikelola dengan baik menggunakan manajemen piutang. Hal tersebut dapat mencegah perusahaan mengalami akibat aktivitas piutang.
Mengenal Tentang Manajemen Piutang
Pengertian manajemen piutang dalam dunia bisnis maupun usaha adalah serangkaian dari kegiatan atau sistem yang dilakukan untuk mengelola hutang piutang perusahaan. Rangkaian kegiatan tersebut termasuk perencanaan, pemantauan, dan mengendalikan uang yang menjadi piutang. Piutang pada dasarnya dapat membantu perusahaan khususnya perusahaan yang masih merintis untuk dapat bertahan dalam menghadapi berbagai persaingan bisnis yang ketat.
Sebagai contoh kasus: Di tengah pandemi dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, perusahaan akan meminjam uang untuk mempertahankan karyawannya agar tetap dapat menerima haknya dalam bentuk upah.
Tujuan Dari Manajemen Hutang Piutang
Pengelolaan piutang dilakukan dengan tujuan untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi dan berasal dari berbagai hal termasuk pemasukan kredit. Berikut ini risiko yang dapat dihindari dengan menggunakan manajemen piutang yang baik:
- Risiko piutang yang tidak tertagih karena salah menentukan pelanggan, kurangnya pengawasan, serta potensi lainnya yang menyebabkan seluruh piutang tidak dapat untuk ditagih sama sekali.
- Piutang yang tidak terbayarkan akan berpengaruh secara langsung terhadap keuangan dalam perusahaan sehingga dapat mengurangi laba.
- Pelunasan dari piutang yang telah melewati tenggat waktu atau jatuh tempo, sehingga dapat menimbulkan risiko kerugian perusahaan.
- Perputaran piutang rendah dapat berpengaruh terhadap modal yang ditanam pada piutang akan semakin besar sehingga modal perusahaan menjadi kurang produktif.
- Risiko kecurangan akibat gagal melakukan penagihan pada piutang dikarenakan pelanggan yang tidak bertanggung jawab atau terjadi pencurian kas.
- Kesalahan teknik yang terjadi saat proses pemasukan data atau penagihan piutang.
- Data-data yang berisi pelacakan piutang mengalami kerusakan atau hilang.
- Kinerja yang buruh dari Sumber Daya Manusia (SDM) penagih piutang
Fungsi Manajemen Hutang Piutang
Terdapat empat fungsi utama dari manajemen untuk piutang yaitu sebagai berikut:
- Perencanaan
Merencanakan setiap anggaran maupun pembayaran kredit, sehingga dapat menghindari kesalahan teknik agar data-data piutang dapat tercatat dengan baik. - Pengorganisasian
Menciptakan prosedur atau kebijakan piutang sehingga dapat berjalan dengan efektif. - Penerapan
Penerapan atau pengawasan dari pengelolaan piutang adalah untuk menerapkan aturan atau kebijakan yang telah dibuat dan disepakati oleh perusahaan dan SDM sehingga dapat mengetahui piutang yang dapat tertagih maupun piutang yang tidak dapat tertagih. - Pengawasan
Perusahaan maupun pelaku bisnis dapat mengevaluasi setiap kebijakan piutang yang sedang atau telah berjalan. Sehingga pengelolaan dari piutang tidak akan merugikan perusahaan.
Kebijakan yang Berlaku dalam Manajemen Piutang
Sebagaimana fungsi dari pengelolaan piutang yaitu untuk mengawasi dan mengendalikan piutang. Maka terdapat beberapa kebijakan yang berlaku agar pengelolaan aliran kas dan piutang perusahaan tidak terganggu seperti berikut:
1. Analisis Standar Kredit
Standar kredit adalah penilaian dari kualitas minimum untuk menentukan apakah calon peminjam berhakdiberikan pinjaman atau kredit. Perusahaan perlu melakukan analisa terhadap calon peminjam sesuai dengan standar kredit yang berlaku sehingga dapat menentukan tenggat waktu dan jumlah kredit yang diberikan.
Analisa standar kredit dilakukan dengan melihat pada 5C yaitu characteristic, capital, collateral, capability, dan condition. Adapun analisis lainnya menggunakan standar 5P meliputi party, purpose, prospect, protection, dan payment.Adapula analisis kredit yang menggambarkan sistem analisis sebelumnya namun lebih sederhana seperti analisis kredit 3R yaitu return, risk, dan repayment.
2. Persyaratan Kredit
Persyaratan kredit merupakan syarat dan ketentuan yang dibuat dan disepakati oleh penyedia piutang kepada calon peminjam. Ketentuan-ketentuan tersebut telah sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan sehingga pengelolaan piutang berjalan dengan baik.
Umumnya syarat kredit yang diajukan oleh perusahaan meliputi potongan tunai, periode kredit dalam kurun waktu tertentu, penetapan jumlah bunga, hingga syarat-syarat lain yang harus dipenuhi oleh calon peminjam.
3. Kebijakan Penagihan
Kebijakan penagihan juga dilandasi oleh persyaratan dan kebijakan kredit yang berlaku dan telah disepakati. Perusahaan atau pengelola piutang perlu menentukan kebijakan dalam penagihan hutang. Sebagai contoh, apabila perusahaan melakukan tindakan yang terlalu agresif ketika menagih hutang, maka data menyebabkan konsumen merasa tidak nyaman dan mencari pengganti lain.
4. Mengandalkan Pihak Ketiga
Kebijakan dalam pengelolaan piutang yang terakhir dapat membantu manajemen perusahaan tentang piutang menjadi lebih efisien yaitu dengan mengandalkan pihak ketiga. Pihak ketiga disini adalah pihak diluar dari perusahaan yang memberikan piutang dan calon peminjam.
Contohnya menggunakan layanan dari teknologi keuangan atau aplikasi keuangan. Manajemen piutang sangat perlu untuk terus memantau dan mengawasi arus kas dari suatu perusahaan dan mencegah risiko-risiko yang dapat merugikan perusahaan. Demikianlah penjelasan mengenai pengelolaan piutang yang dapat kami sampaikan, semoga ulasan ini dapat membantu Anda.