96% Bisnis Tutup
Apakah Anda pernah mengalami bisnis tidak berkembang? Tidak ada Team yang bisa didelegasikan? Persaingan harga gila-gilaan? Kerja keras habis-habisan tetapi profit tidak bertambah? Susah mendapat orang yang tepat? Ingin menjadi bisnis kelas dunia tapi tidak tahu caranya?
Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. 96% bisnis kecil tutup sebelum ulang tahun kesepuluh dan tidak banyak yang menaruh perhatian terhadap masalah ini. Bayangkan, jika 96% bisnis tutup dalam kurun waktu berbisnis 10 tahun, artinya hanya 4% yang tersisa dan mampu bertahan.
Setiap 10 tahun ada gelombang ekonomi naik dan dalam kurun waktu 10 tahun berikutnya akan terjadi gelombang turun atau sering kita sebut krisis. Nah, saat ekonomi naik, semua bisnis akan naik, apapun terasa mudah. Kadang tidak perlu marketing, tidak perlu punya karyawan yang hebat-hebat, tidak perlu menggunakan sistem kontrol dan strategi macam-macam sudah sukses.
Nah, saat ekonomi sedang bagus, bisnis yang tidak melakukan pembenahan disisi manajemen, akan kebingungan ketika ekonomi turun. Rasanya yang dilakukan sama seperti dulu, tapi hasilnya, profit makin lama makin menipis. Bahkan ada bisnis yang tutup karena kehabisan modal.
“96% Small Medium Business GAGAL Dan Mengalami Bangkrut Sebelum Menginjak Ulang Tahun ke 10 “
Jangan biarkan Fakta yang menyakitkan diatas terjadi pada Anda dan Perusahaan Anda…….
Cerita sedikit tentang saya…
Saya dibesarkan di Bogor, kota kecil yang cantik dan ramah. Orang tua saya seorang yang memiliki entrepreneurial spirit, suka menjual keahliannya seperti menjahit, masak-masakan sehat, membuat bakso tahu kuah, dan kadang buka kantin kecil-kecilan.
Papa saya mantan profesional yang memutuskan menjadi pengusaha angkot (angkutan kota). Papa pernah punya angkot dan akhirnya bangkrut, 5 mobil dijual semua karena tidak sanggup dengan tekanan pengeluaran. Orang tua sering buka-tutup usaha sesuka hatinya.
Kadang bisnis bagus banget, tapi kadang untuk mendapat satu pelanggan sulitnya minta ampun.
Setelah bisnis turun, karyawan dibajak kompetitor mulailah kita mencari pembenaran-pembenaran. Yang paling populer adalah :
- Yah, harga kompetitor lebih murah karena mereka lebih berani banting harga dan punya mesin yang canggih.
- Maklum, ekonomi lagi lesu, daya beli masyarakat turun.
- Wah, bahan bakar naik, semua harga naik kita jadi kena imasnya
- Karyawan saya susah diatur, banyak alasan.
- Mungkin belum rejekinya, kita harus bersabar
- Masih banyak lagi …
Menghadapi Perubahan dengan Coaching
Hari berganti tahun tidak terasa. Siklus ekonomi dan bisnis sangat cepat mengalami perubahan. Setiap tahun kita dituntut untuk berinovasi baik dari sisi produk maupun pelayanan. Namun, pada kenyataannya tetap saja ada bisnis yang mengalami kegagalan dan akhirnya bangkrut.
Saat melakukan sesi coaching, saya menemukan bahwa semua bisnis bisa dikatakan unik, tapi ternyata bisa di generalisasi juga. Contoh, penyebab kegagalan bisnis ternyata banyak kesamaannya. Berikut ini adalah 15 hal ini mempercepat kegagalan bisnis kecil dan menengah:
- Kehabisan modal karena gagal mengelola cash flow
- Tidak mengukur produktifitas karyawan
- Tidak menguasai cara mengelola piutang
- Beban hutang jangka panjang terlalu besar
- Hanya mengandalkan beberapa pelanggan besar
- Gagal memahami kebutuhan pasar
- Tidak menguasai cara membuat perencanaan bisnis
- Tidak melakukan inovasi
- Sering terjadi mis-komunikasi antar karyawan
- Stok mati mengakibatkan uang mati
- Pengusaha terlalu sibuk dengan operasional
- Manager tidak bisa diandalkan
- Mengerjakan semua sendiri
- Tidak mau berubah
- Tidak memiliki mentor, coach atau consultant
Faktor kegagalan terbesar ternyata adalah tidak mau berubah. Jika Anda mengalami hal-hal ini, bisa dipastikan, bisnis Anda sangat rentan. Sedikit saja terjadi perubahan dipasar, kebijakan pemerintah, atau mungkin satu dari pelanggan terbesar Anda hengkang, bisnis Anda bisa berresiko gulung tikar.
Karakter Konsumen Indonesia
Masyarakat kita telah mengalami perubahan yang sangat luar biasa sejak tumbuhnya kelas menengah. Mari kita pelajari karakter konsumen kita sehingga kita bisa menganalisa apakah strategi bisnis yang sudah dilakukan tepat sasaran.
Apa maksudnya. Masyarakat kita sangat suka dengan hasil besar tanpa kerja keras. Jadi, apapun yang Anda jual jika berbau instan, umumnya laku keras. Misalnya, ingin cepat kaya, tanpa kerja. Jadi langsing dalam 30 hari. Turun berat badan tanpa diet. Ini yang menyebabkan berjamurnya produk kesehatan, perawatan kulit, produk kecantikan, money game, investasi bodong termasuk bisnis franchise yang menjanjikan keuntungan cepat.
Nah, jika produk Anda benar-benar bisa menghasilkan sesuatu yang instan dan tidak memiliki efek samping, sudah jelas diburu orang. Kendalanya adalah banyak produk bagus, super keren, tapi tidak melakukan pemasaran secara agresif akhirnya kalah bersaing.
Instan dan impulsif adalah dua hal yang saling mendukung. Masyarakat yang impulsif menunjukkan kurangnya perencanaan. Lagi musim bisnis kuliner semua buka bisnis kuliner, termasuk fashion, toko online, jualan via blackberry, whatsapp, atau social media lainnya. Bahkan tidak sedikit karyawan yang menyambi jualan online curi-curi waktu kerja.
Namun, dengan berkembangnya teknologi, kita teredukasi untuk lebih merencanakan pembelian. Misalnya, kita semakin sering menggunakan jasa delivery, pre-order, reservasi lebih awal untuk mendapat tiket pesawat, resto, hingga sekolah adalah hal yang biasa. Bisnis yang saya latih, wajib mengikuti perkembangan perilaku konsumen ini untuk mendapat hasil yang optimal dari sesi coaching.
Setiap hari mertua saya olah raga jalan pagi di taman jogging Kelapa Gading. Selesai olah raga ritual rutinnya adalah minum kopi dikedai Kwan Koan. Kedai kopi ini relatif panas, karena tidak ber-AC. Tempat duduknya bangku plastik atau kayu. Tapi, selalu ramai dikunjungi sampai-sampai susah parkir dan mendapat tempat duduk.
Rupanya, bukan soal kopi enak atau tidak. Tapi masyarakat kita suka ngumpul. Komunitas demi komunitas silih berganti, mulai dari komunitas sepeda, wanita lansia yang hobi dansa, motor besar, mobil sport, sampai komunitas public speaker. Kejelekan dari kebiasaan ini adalah jika mereka mengalami pelayanan buruk, berita ini lebih cepat tersebar.
Perhatikan postingan di timeline social media Anda. Khususnya facebook. Dari 10 post yang saya lihat, bisa jadi 1-2 isinya adalah hal-hal yang berbau religi. Agama menjadi issue yang sensitif. Lihat, Bank syariah akan semakin maju. Produk seperti buku, musik, makanan, telekomunikasi, dan bahkan media yang membawa pesan-pesan keagamaan akan semakin mendapatkan kesempatan untuk berkembang. Bahkan ada perusahaan Hijab yang menggunakan sertifikasi halal.
Kembali tolok ukur yang bisa Anda lihat adalah social media. Apa yang sering kita lihat? Berapa banyak foto selfie, makanan, liburan, sedang liburan bahkan kadang mereka menampilkan gaya hidup mewah tanpa keraguan sama sekali.
Dalam bisnis, produk yang tidak memberi rasa bangga terhadap konsumen akan menjadi komoditi, Produk local seperti Buccheri, The Executive, Edward Forrer, Eiger, Sophie Martin dan Lea laku keras karena brand ini berbau luar negeri. Orang yang memakai Edward Forrer merasa tidak kalah gengsi dengan pemakai merek Dolce Gabanna, Donna Karan atau Versace.
“Coach Tom ini bukan hanya meng-coach bisnis tapi juga bisa memberikan insight yang powerful dengan cara menggali dan menggunakan pertanyaan yang unpredictable. Ternyata, setelah digali, perubahan gaya belanja konsumen kami mengakibatkan omset merosot tajam. Untung ada coach Tom sehingga tahun 2015 kami tembus target 110%.” Ujar salah satu pengusaha klinik kesehatan yang tidak bersedia disebut namanya.
Mengalahkan ‘BAD HABIT’ untuk menghadapi perubahan
Business coaching tidak hanya membantu pengusaha meningkatkan cash flow, profit, sistemasi, dan pertumbuhan bisnis. Hal yang lebih menantang sebenarnya adalah kebiasaan buruk atau faktor non-teknis. Musuh terbesar kita ternyata adalah diri kita sendiri. Hal ini lebih sulit diatasi tanpa bantuan pihak luar. Bayangkan jika Anda memiliki manager yang:
- Terlalu Santai, Menganggap remeh sinyal perubahan sampai akhirnya kompetitor menguasai pasar
- Mengalami Delusi, Percaya bahwa kesuksesan masa lalu adalah strategi sukses masa depan
- Terjebak Kondisi Nyaman, terlalu mengandalkan strategi lama.
- Malas mencari pasar baru, Terlalu mengandalkan 1-2 Big customer setia bukan mencari pasar baru
- Terjebak Birokrasi, Ingin berubah tetapi sudah terjebak dengan birokrasi yang kompleks
Coaching berhasil mengubah orang yang malas menjadi rajin, yang lemah jadi kuat, yang tidak kreatif menjadi inovatif, yang pesimis menjadi optimis, karena fokusnya adalah menggali potensi bukan memberi jawaban. Setiap ada perubahan, klien saya tidak menyebutnya sebagai krisis, tapi sebuah kesempatan baru.
Setelah melatih lebih dari 1000 pengusaha, hampir setiap tahun kita dihadapkan dengan kondisi unpredictable, sehingga para pengusaha tidak sedikit memperlambat gerakan mereka. Contoh saja, dunia perbankan sempat selektif dalam menyalurkan kredit, pertumbuhan kredit yang ditargetkan antara 15-20%. Properti bergerak relative lambat ketika kebijakan Bank Indonesia diterapkan untuk pembiayaan hanya 50-70% saja.
Kepedulian Anda kepada pelanggan, karyawan, keluarga karyawan akan memberikan Anda keuntungan ganda, mereka akan setia dan mendukung bisnis Anda, apapun perubahan yang terjadi diluar sana. Dengan coaching, kesadaran, kebanggaan, pengambilan keputusan ternyata semakin powerful.
Saya ingat kata-kata Bill Gates, “Everyone needs a Coach.” Bagaimana dengan Anda?
Rahasia Bisnis Yang Tidak Di Pelajari di Sekolah
Bisnis menurut saya merupakan dunia yang sangat artistiK. Satu sisi sangat logis, disisi lain banyak yang menggunakan logika malah gagal. Setiap 3 menit satu perusahaan tutup. Setiap tahun ada 26.000 produk baru dilaunching. Setiap 2 menit ada bisnis baru yang dimulai.
Saat melakukan sesi coaching saya menemukan sebuah pola yang mengubah cara pandang saya tentang bisnis. Ada hal-hal yang tidak diceritakan disekolah atau bahkan di business school popular sekalipun. Pencerahan ini membuat para pengusaha yang saya coaching merasa lebih fokus dengan tiga hal besar yang bisa mengubah bisnis secara dramatis.
Rahasia 1 : Niat Menentukan Nasib Bisnis
Malas adalah tindakan tidak terpuji, saya tahu. Tapi ternyata dalam membangun bisnis justru yang niatnya kerja akan terjebak dengan ruitinitas dan akhirnya jadi pekerja seumur hidup. Niat bermalas-malasan bisa positif jika berharap suatu hari bisnis bisa diwariskan dan tetap bertumbuh.
Pelajaran berharga yang tidak ternilai bagi saya adalah untuk bisa mewariskan bisnis kita membutuhkan
- Anggap Anda membangun rumah, tanpa blueprint, rumah Anda tidak akan menentu bentuknya. Caranya adalah dengan menuliskan secara detil siapa anda, apa keunikan anda, apa inovasi produk yang akan anda bangun dan bagaimana bisnis anda akan diingat dalam 100 tahun dari sekarang.
- Blueprint akan melahirkan Grand Strategy.
- Karyawan yang loyal dan smart. Memang benar untuk maju Anda harus kerja keras. Yang lebih benar adalah Anda harus tahu cara membuat karyawan kerja lebih keras dari Anda.
Bagaimana dengan situasi anda saat ini? Masih sibuk dengan operasional? Masih sulit membagi waktu? Masih merasa jadi superman? Kembalikan niat untuk mewariskan bisnis dan mulai rencanakan dari sekarang.
Rahasia 2: Tahu dimana Ladang Emas Anda
Ladang emas bisnis adalah critical driver yang membuat bisnis anda bertumbuh. Setiap bisnis berbeda ladang emasnya. Ada bisnis yang ladang emasnya adalah kreatifitas, inovasi, biaya operasional yang rendah, repeat buyer, ekspansi, customer baru, dan seterusnya. Kesalahan saya ketika membangun bisnis dan akhirnya gagal adalah saat saya maunya banyak. Mau customer baru, repeat order, inovasi, akhirnya membuat saya tidak fokus.
Padahal jika saya bisa memperkuat satu hal yang menjadi critical driver terbesar saya malah bisa membuat saya jadi pemimpin pasar. Toyota jadi pemimpin pasar karena cost efficiency. Samsung jadi pemimpin pasar karena inovasi. Disney jadi pemimpin pasar karena FUN. Ini semua adalah tambang emas mereka.
Salah satu bisnis yang saya coach beberapa tahun lalu, bergerak dibidang rumah makan. Pertama kali bertemu saya omset rumah makan ini sekitar 2 juta perhari. Jam sibuk hanya saat makan siang dan makan malam saja. Selama ini strategi yang sudah diterapkan adalah dengan mengirimkan brosur ke rumah-rumah, iklan di surat kabar 2x100mmk.
Biaya yang dikeluarkan selama ini antara 3-7 juta perbulan. Dua strategi marketing ini sudah lama ditinggalkan setelah saya melakukan Business Strategic Review dan menemukan ada 19 in-efisiensi yang menyebabkan bisnis ini tidak profit.
Bisnis Gagal Karena Kehilangan Pelanggan Loyal
Tahukah Anda 68% pelanggan loyal akan berhenti membeli produk Anda tanpa pemberitahuan terlebih dahulu? Penyebab utamanya adalah karena mereka merasa tidak mendapat perhatian yang layak.
Ternyata ladang emas bisnis ini adalah loyal customer. 90% omset datang dari pelanggan yang membeli berulang-ulang. Masalahnya adalah setelah digali tidak ada database customer yang valid dan tidak ada program yang menarik untuk membuat customer kembali berbelanja. Masalah yang lebih besar adalah pelanggan setia beliau lebih suka mencoba resto baru disekitar yang unik dan lebih menarik.
Segera kita buat program dengan meminta nama dan kontak setiap pelanggan yang datang ke resto. Setelah nama dan data ditangan, mereka melakukan strategi untuk memastikan ada repeat order, seperti:
- Mengirimkan SMS untuk mengumumkan menu special, misalnya : “Hi, hari ini ada Menu Special Kepiting Asap Papua, TERBATAS! TIDAK BISA PESAN DITEMPAT, HARUS PESAN DULU. ketik: Nama_Jam_jumlah pesanan. Chiayoo”
- Melakukan event seperti :
- Seafood night : menu khusus seafood, customer bisa pilih ikan segar
- Magician night : mengundang pesulap untuk menghibur anak-anak
- Free for Children : Anak2 GRATIS makan, minuman bayar
- Wedding anniversary night : buat yang merayakan Anniversary diskon 50%
Bersyukur, setelah berjalan beberapa bulan omset penjualan bergerak naik, bahkan lebih dari 300%.
Saya memiliki tiga bisnis utama, Coaching Firm, Publishing dan Lembaga Keuangan. Ladang Emas Coaching adalah knowledge saya, makin tambah pengetahuan semakin besar pendapatan. Lembaga Keuangan ladang emasnya adalah repeat order. Publishing ladang emasnya adalah seminar, makin banyak seminar makin banyak buku saya laku terjual.
Dimana tambang emas Anda? Siapa target market Anda? Apa yang mereka harap dari Anda?
Rahasia 3: Tehnik Komunikasi
“Fitnah, lebih kejam daripada pembunuhan!” Wow, kata-kata benar-benar dahsyat. Tuhan mengatakan “Jadilah terang!” maka jadi deh terang… WOOOW, kata-kata bisa menciptakan TERANG, juga. Kita terinspirasi dan tercerahkan dengan kata.
Saya jadi ingat kasus salah ngomong, figur yang saya kagumi, pak Mario Teguh. Ia sempat membuat heboh para pengguna twitter dengan twit: “wanita yang pas untuk teman pesta, clubbing, begadang sampai pagi, tidak cocok dijadikan seorang istri”. Hal ini kemudian mengundang reaksi keras masyarakat, terutama kaum perempuan. Artinya kata-kata juga bisa disalah artikan, meskipun niatnya baik.