.st0{fill:#FFFFFF;}

Mengenal Trend Marketing Funnel dan Sales Funnel, Cara Kerjanya? 

 February 19, 2021

By  Coach Tom

Semisal ingin mendapat feedback seimbang dari aktivitas pemasaran dan penjualan, marketing dan sales funnel bisa dianggap sebagai cara terbaik untuk memulai. Tapi, apa itu marketing funnel dan sales funnel?

Baik marketing funnel dan sales funnel pada dasarnya ditujukan untuk menganalisa konsumen sehingga suatu bisnis mampu menelurkan produk yang benar-benar sesuai ekspektasi konsumen. Taktik yang digunakan tergantung pada sejauh mana pengalaman yang dimiliki pembeli.

Sama-sama menggunakan prinsip dasar awareness, interest, desire, dan action (AIDA), tapi marketing funnel punya fokus berbeda daripada sales funnel, terlebih saat diadopsi dalam digital marketing funnel.

Apa Itu Marketing funnel?

marketing-funnel

Sederhananya, marketing funnel merupakan sistem yang akan memandu konsumen potensial di seluruh perjalanan sebelum akhirnya melakukan pembelian. Dari mulai pertama saat berinteraksi dengan produk, hingga titik di mana merubah ketertarikan menjadi keinginan untuk membeli produk atau jasa.

Oleh bisnis, digital marketing funnel bisa juga dimanfaatkan untuk melihat prospek konsumen yang menjadi segmentasinya. Dengan begitu, perusahaan mendapat gambaran jelas sejauh mana tahapan yang dilalui konsumen sampai membeli suatu produk.

Mengacu pada prinsip AIDA, digital marketing funnel bisa dicapai dengan lead generation dan lead nurturing. Lead generation melibatkan pembuatan berbagai alat marketing guna membangun kesadaran. Bentuknya beragam, seperti inbound marketing, content marketing, iklan online, email, dan lainnya.

Di sisi lain, lead nurturing dimanfaatkan untuk ‘memelihara’ konsumen potensial. Begitu konsumen sudah menunjukkan ketertarikan pada produk, inilah waktunya perusahaan membangun koneksi yang lebih personal pada mereka. Perusahaan kemudian memberi berbagai informasi terkait produk sebagai pertimbangan lebih jauh sehingga membeli.

Apa Itu Sales funnel?

sales-funnel

Sales funnel sebenarnya kepanjangan tangan dari marketing funnel tapi lebih fokus apakah produk tersebut menghasilkan profit atau tidak. Singkatnya, marketing difungsikan untuk meningkatkan kesadaran produk sehingga konsumen membeli, sementara sales merupakan follow-up.

Saat konsumen sudah teridentifikasi karena sangat tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, sales funnel bisa merubah konsumen potensial menjadi pembeli potensial. Dengan kata lain, fokusnya yaitu untuk mengubah konsumen potensial menjadi pembeli.

Baik sales dan digital marketing funnel punya kemampuan untuk meyakinkan konsumen bahwa suatu produk lebih unggul dari kompetitor di bidang yang sama. Begitu mereka membuat evaluasi terkait pro kontra, konsumen potensial masih harus melewati dua tahapan lagi.

Konsumen akan memasuki fase komitmen sehingga memutuskan akan membeli, dan di fase selanjutnya, mereka memutuskan membeli. Perusahaan sebenarnya bisa mempercepat proses, misalnya memberi trial gratis atau semacam promo dengan digital marketing funnel yang sistematis.

Prinsip Dasar dan Tahapan Funnel

Terdapat empat prinsip utama yang sekaligus menjadi tahapan dalam menerapkan funnel dalam bisnis. Awareness, interest, desire, dan action (AIDA) merupakan komponen penting untuk mengikuti perjalanan konsumen dari saat interaksi pertama kali hingga membeli.

Awareness bertujuan untuk mengenalkan produk atau brand ke segmen yang menjadi target. Tahapan ini mengharuskan semua usaha harus berfokus untuk menarik perhatian dan menjangkau audiens sebanyak mungkin, misalnya lewat adopsi digital marketing funnel. Kesuksesan tahap awal akan mempengaruhi efektivitas fase selanjutnya.

Interest dimaknai sebagai tahapan dimana konsumen sudah mulai mengembangkan ketertarikan pada produk. Mereka mulai mempelajari produk tersebut, tentunya dengan membandingkan produk lain. Di tahap ini, perusahaan harus bisa menghadirkan informasi detail terkait fitur, manfaat, dan kenapa lebih baik dibanding produk lain.

Desire merupakan fase di mana konsumen mulai menyukai produk dan punya niat membeli, dari ‘suka’ lalu ‘ingin’. Perusahaan harus mampu memperagakan taktik yang tepat untuk mengakomodasi ketertarikan ini. Misalnya dengan meningkatkan interaksi dengan konsumen.

Action adalah tahap di mana konsumen memutuskan membeli produk, dalam hal ini berubah menjadi pembeli. Dalam digital marketing funnel, CTA merupakan taktik yang banyak diadopsi. Misalnya dengan memberi potongan harga, cashback, atau lainnya untuk membujuk konsumen agar membeli.

Marketing Funnel vs Sales Funnel

Ada garis tebal yang menghubungkan marketing funnel dan sales funnel, bahkan dua strategi ini saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Jika pun ada perbedaan pada dua istilah tersebut, misalnya dalam digital marketing funnel, barangkali hanya ada pada konteks penggunaan.

Pada dasarnya, marketing dan sales menjadi dua entitas fungsi yang berbeda. Tiap funnel punya peta perjalanan unik tersendiri untuk mengetahui kemajuan konsumen potensial. Marketing membangun ketertarikan pada produk yang ujung-ujung ditujukan untuk meningkatkan sales.

Sebagai konsekuensi, performa sales funnel akan bergantung sepenuhnya pada kekuatan marketing dalam upayanya meningkatkan kesadaran produk pada konsumen. Walau dianggap satu kesatuan, tapi banyak juga bisnis yang memisahkan dua strategi funnel tersebut.

Sebenarnya, sangat sulit memisahkan sales dari marketing karena peran dan fungsinya sudah seperti satu kesatuan, terlebih pada digital marketing funnel. Selain itu, banyak bisnis yang memakai prinsip AIDA tapi dengan segala bentuk variasinya guna menunjang operasional mereka. Sebagai hasil, ada semacam bias terkait cakupan marketing funnel dan sales funnel.

Strategi funnel pada dasarnya hanya sebuah konsep yang ditujukan untuk meningkatkan sales lewat strategi marketing yang ideal. Poin pentingnya, marketing funnel membantu mengidentifikasi konsumen hingga memutuskan membeli, sementara sales funnel merupakan hasil akhir dari aktivitas marketing.

Coach Tom


Dia pernah terpilih menjadi TOP 100 COACH in the World yang terbaik dan tercepat di Platinum Mentor Coach. Pada saat yang bersamaan, penyuka hobi travelling ini mendapat penghargaan Action Man Award Asia Pacific 2007 dan menjabat sebagai Head of Coach Indonesia. Menyandang berbagai sertifikasi dan award, yaitu Exclusive Master License Money Coaching Institute, USA, Master Coach Money Coaching pertama di Indonesia, dan Man of The Year Six of The Best versi Majalah ME Asia, dll.

Your Signature

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Related Posts

Program Pinjaman Ibu Berdaya Kospin Sumber Rizki Mendorong Ekonomi Keluarga dan Kemajuan Nasional
Manajemen Piutang: Pengertian Manajemen Piutang, Tujuan & Fungsinya
Ciptakan Annual Meeting yang Berkesan
20 Pertanyaan Performance Appraisal Tahunan
>