Saat seseorang menjalankan sebuah aktifitas atau pekerjaan, banyak dari mereka berhenti di pertengahan jalan. Mungkin pada awalnya semangat mereka menggebu-gebu tetapi lagi-lagi saat di pertengahan jalan, menjadi “maaf” loyo. Bisa jadi pada saat ingin membangun sebuah usaha dari nol, antusiasnya sangat tinggi sekali di awal-awal. Tetapi kemudian saat gagal datang, menjalankan bisnis menjadi lemas, malas tiba-tiba datang, hal tersebut tentu akan menjadi penghambat bagi kesuksesan Anda.
Dalam kasus ini, banyak sekali orang mengalami kegagalan karena tidak mampu menolak rasa malas tersebut, begitu juga sebaliknya. Nah, orang yang sukses tidak pernah berhenti berusaha dan bekerja, apabila malas datang mereka akan mencari tahu titik kesalahan dalam usahanya. Sebelum kita masuk lebih dalam membahas rasa malas, mari kita pelajari terlebih dahulu terkait beberapa hal yang akan saya sampaikan.
Rasa malas adalah sebuah perasaan yang tidak berenergi dan membuat kita merasa berat sekali untuk melakukan aktifitas apapun dan rasa malas ini merupakan sesuatu yang sangat manusiawi, artinya setiap orang bisa merasakan hal tersebut. Bisa jadi pada saat dirinya tidak enak badan atau tidak bersemangat, hal ini bisa saja mengakibatkan penyakit malas datang.
Pada tingkatan yang lebih ekstrim rasa malas diartikan sebagai suatu penyakit mental, yang mempunyai ciri suka menunda-nunda pekerjaan. Nah, apapun jenis pengertian dari rasa malas tersebut, semua tidak dianjurkan untuk dilakukan. Kenapa? Karena malas akan membuat produktifitas kita menurun. Kalau produktifitas sudah menurun maka semangat bisnis akan terkesan ogah-ogahan.
1. Tidak Punya Alasan yang Kuat
Faktor yang pertama adalah karena mereka tidak memiliki alasan yang kuat. Apabila Anda tidak memiliki alasan yang kuat, rasa malas akan muncul. Misal, contohnya begini saya malas sekolah. Kenapa malas sekolah? Karena tidak punya alasan mengapa harus pergi ke sekolah. Mungkin juga bisa seperti ini, kenapa Anda malas bekerja? Karena tidak punya alasan yang kuat untuk rajin bekerja.
Apabila ada orang yang malas belajar, mungkin dia tidak punya alasan yang kuat dibalik aktifitas tersebut. Jadi, rasa malas terjadi karena tidak adanya alasan yang kuat. Apa itu alasan yang kuat? Alasan kuat adalah motivasi besar untuk menjalankan aktifitas atau meraih sesuatu hal yang diinginkan.
Sekarang mari bayangkan, kalau misalnya ada orang yang rajin sekali lalu kita tanya, kamu kenapa rajin banget? Saya tidak tahu, saya tidak ada alasan untuk rajin. Itu berarti merupakan sebuah kebiasaan atau dalam hal ini mereka memiliki energi. Ada orang yang begitu giat sekali bekerja tetapi ternyata tidak mempunyai alasan mengapa mereka melakukan hal tersebut. Nah, ini adalah sebuah habit atau kebiasaan untuk aktif.
Tetapi kalau orang yang malas, itu biasanya diakibatkan karena tidak adanya alasan yang kuat dan kurang energi. Di dalam tubuhnya tidak memiliki cukup kekuatan untuk melakukan aktifitas tertentu. Misal contohnya dia lagi sakit, punya problem, banyak pikiran, sehingga akibatnya energinya tersedot untuk hal-hal lain.
3. Bertolak Belakang dengan Value
Alasan yang ketiga adalah bertolak belakang dengan value. Misal, Anda memutuskan untuk sekolah, tetapi nilai-nilai yang Anda bela adalah kebebasan. Sementara kalau di sekolah itu tidak bisa bebas, tidak bisa berekspresi. Akhirnya hal tersebut mengakibatkan Anda malas untuk pergi ke sekolah.
Nah, jika dilihat dalam lingkungan kerja, mungkin nilai-nilai Anda bukan produktif tetapi nilai-nilai Anda adalah ekspresi, seni dan kebebasan. Sementara apabila di kantor Anda tidak bisa mengekspresikan diri untuk menularkan rasa seni Anda, akhirnya Anda menjadi malas.
Bagaimana mengatasi Rasa Malas?
Melalui 3 faktor yang mengakibatkan orang malas, yakni: alasan, energi dan value. Maka cara pertama untuk mengatasi rasa malas adalah Anda harus menciptakan Goal yang menantang.
Misal, kalau saya tidak mencapai goal tersebut maka harga diri saya akan hancur. Saat Anda ingin bekerja maka Anda harus punya goal dalam bekerja. Mungkin Anda bisa bayangkan jika goal tersebut tidak bisa dicapai, harga diri Anda menjadi taruhannya. Apa yang terjadi? Benar, Anda akan fokus terhadap goal tersebut dan Anda tidak akan melihat kiri kanan.
Pertama kali saya bekerja di sebuah perusahaan Airlines, mungkin kalau ditanya jam kerjanya itu aneh. Mengapa aneh? Karena office hour-nya itu tidak pernah menentu. Bisa jam 3 pagi, 5 pagi, 1 siang atau 5 sore. Di sisi lain saya harus benar-benar menguras tenaga, karena rumah saya di bogor dan perjalanan ke tempat kerja saya cukup jauh, banyak sekali alasan untuk malas.
Tetapi saya punya satu niatan atau goal dan goal ini merupakan hal yang sangat-sangat luar biasa. Tentu saya harus bisa membuktikan bahwa bisa mencapai goal tersebut dan diangkat menjadi seorang pegawai tetap di perusahaan tersebut. Itu goalnya.
Nah, ketika saya memiliki goal saat bekerja maka sifat saya menjadi berubah. Saya tidak lagi melihat pagi, siang atau sore. Intinya setiap kali ada kesempatan untuk berprestasi, saya maju. Ada kesempatan untuk bekerja ekstra, saya ambil dan jika teman-teman saya tidak ada yang mau melakukan double shift, maka saya akan lakukan.
Hal ini saya kerjakan karena saya ingin menunjukkan bahwa saya adalah orang yang layak untuk diangkat menjadi pegawai tetap. Menariknya lagi adalah dalam 4 bulan saya dipindahkan ke kantor pusat dan dalam 6 bulan saya dipindahkan di kantor bogor untuk menjadi seorang Passengers Service, melayani customer-customer besar dan itu merupakan hal yang sangat-sangat menarik.
Apabila Anda sudah memiliki goal yang menantang dan bergairah, maka diri Anda akan terpacu untuk tidak berdiam diri atau malas-malasan. Nah, orang yang gigih mencapai goal biasanya mereka akan sangat kebal terhadap sakit. Meskipun kondisi sakit adalah hal yang tidak bisa dihindari. Tetapi hal tersebut yang juga saya terapkan setiap hari.
Nah, cara mengatasi malas yang kedua ini adalah dengan energi. Dari mana datangnya energi? Energi ini datang dari psikologi Anda sendiri. Kalau mental dan cara berpikir Anda positif maka energi Anda akan sangat besar atau jika Anda bergaul dengan orang yang positif maka energi Anda juga ikut positif.