Dalam memulai usaha tentu saja harus diimbangi dengan strategi yang benar-benar tepat agar mengetahui besarnya keuntungan atau justru kerugian yang didapat oleh perusahaan Anda. Inilah kenapa, bagi pengusaha baru wajib tahu rumus untung rugi!
Bagaimanapun keputusan dalam melanjutkan bisnis atau mengembangkan bisnis lain yang lebih potensial sepenuhnya tergantung dari besarnya laba yang didapatkan. Namun sebelum kita membahas cara mencari persentase untung rugi, ada beberapa manfaat yang didapat dengan menghitung laba rugi sebuah bisnis.
Ini Pentingnya Menghitung Laba Rugi Bagi Sebuah Bisnis
Beberapa hal berikut bisa dijadikan pertimbangan, kenapa Anda harus mengetahui rumus untung rugi untuk perusahaan Anda!
1. Sebagai Indikator Untuk Menilai Resiko Bisnis
Dengan menghitung persentase laba rugi melalui cara mencari persentase untung rugi, maka Anda bisa menilai risiko bisnis bagi kondisi finansial perusahaan. Anda bisa membuat laporan laba rugi dengan menghitung nilai dari rata-rata dari keuntungan maupun kerugian untuk suatu periode pembuatan anggaran. Anda juga dapat menilai risiko bisnis berdasarkan pada perhitungan laba rugi yang dilakukan setiap waktu.
2. Analisa Strategi Bisnis
Selama menjalankan bisnis, tentu saja Anda memerlukan strategi yang tepat untuk tetap menghasilkan laba bagi perusahaan dan tentunya bagi perkembangan bisnis di masa depan. Dengan membuat laporan laba rugi melalui rumus untung rugi, maka Anda bisa mengetahui sejauh mana strategi usaha yang Anda rancang selama ini berjalan baik. Apakah memberikan efek positif atau justru sebaliknya.
Jika dalam laporan keuangan ternyata usaha Anda mengalami kerugian, dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis Anda kurang optimal untuk dijalankan. Begitupun sebaliknya, jika ternyata Anda mendapatkan keuntungan yang lebih besar, kemungkinan strategi bisnis Anda sudah tepat. Karena itu, pastikan untuk membuat laporan laba rugi dengan rapi melalui cara mencari persentase untung.
3. Laporan Laba Rugi Untuk Profil Bisnis
Pembuatan laporan laba rugi dengan cara mencari persentase untung rugi tentu saja sangat penting untuk menunjukan profil bisnis Anda kepada investor. Anda tahu pasti bahwa investor sangat penting untuk menambah suntikan dana guna kepentingan bisnis dan perkembangan bisnis itu sendiri.
Salah satu cara untuk menggaet investor agar menanamkan modalnya pada bisnis Anda ialah melalui laporan laba rugi. Karena laporan keuangan inilah yang dapat memberikan gambaran jelas tentang kondisi bisnis yang sedang berjalan.
4. Sebagai Acuan Untuk Pelaporan Pajak
Dengan menerapkan rumus untung rugi pada pelaporan keuangan dalam bisnis, baik bagi pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) maupun perusahaan besar, sangat berguna sebagai acuan untuk pelaporan pajak. Karena dengan mengetahui jumlah omset bisnis akan berpengaruh pada jenis pajak yang wajib dibayarkan.
Bagi pemilik UMKM, paling tidak ada 3 jenis pajak yang wajib dibayarkan, diantaranya PPh pasal 21 bagi yang mempunyai karyawan, PPh pasal 23 bagi transaksi pembelian jasa, dan PPh final bagi kebutuhan sewa gedung/kantor.
Komponen Dalam Perhitungan Laba Rugi
Berdasarkan manfaat di atas, Anda tahu bahwa laba rugi adalah indikator bagi kemajuan atau kemunduran sebuah bisnis. Keuntungan akan timbul jika penghasilan yang didapat lebih besar dibandingkan biaya pengeluaran. Begitu sebaliknya, kerugian akan timbul jika pengeluaran lebih besar dibanding pendapatan. Dalam rumus untung rugi, Anda harus tahu beberapa komponen yang berpengaruh pada perhitungan laba rugi tersebut. Laba itu sendiri terbagi ke dalam 2 jenis, diantaranya laba bersih dan laba kotor.
1. Laba Kotor
Pengertian gross profit atau laba kotor ialah total dari penjualan bersih setelah dikurangi oleh HPP (Harga Pokok Penjualan). HPP itu sendiri terdiri atas biaya tenaga kerja secara langsung, biaya bahan baku dan biaya untuk overhead seperti halnya penyusutan alat-alat produksi.
Laba kotor sederhananya ialah total penghasilan yang tersisa sesudah dikurangi oleh seluruh biaya produksi.
2. Laba Bersih
Laba bersih seringkali dikenal sebagai penghasilan bersih, yaitu total dari pendapatan sesudah dikurangi oleh HPP dan biaya lainnya yang ada di luarnya. Dalam hal ini, laba bersih disimpan oleh perusahaan kemudian dibagikan ke pemegang saham berbentuk dividen.
Untuk memahami cara mencari persentase untung dengan komponen-komponen di atas, Anda harus tahu perhitungan laba kotor dan laba bersih. Laba kotor biasanya dihitung untuk mencari total pendapatan tersisa pada akhir periode. Sedangkan laba kotor sendiri akan digunakan dalam pembayaran biaya operasional. Biaya operasional sendiri ialah meliputi biaya anggaran belanja, biaya pemasaran, biaya administrasi dan lainnya.
Biasanya laba kotor disajikan berbentuk formulasi dari rasio keuangan margin dari laba kotor yang dikenal dengan istilah gross profit margin. Sementara perhitungan laba bersih dalam cara mencari persentase untung digunakan untuk mengetahui jumlah penghasilan bersih pada biaya operasional. Kemudian laba bersih tersebut disimpan di kas perusahaan untuk didistribusikan kepada investor-investor, yang dikenal sebagai istilah dividen.
Sementara komponen lainnya yang tak kalah penting dalam cara mencari persentase untung adalah pendapatan, beban, beban penjualan, dan biaya administrasi serta biaya umum.
Rumus Untung Rugi Perusahaan
Jika sudah mengetahui komponen di atas, berikut perhitungan rumus untung rugi sebuah bisnis atau perusahaan.
3. Perhitungan Laba Kotor
Laba kotor diperoleh dengan cara mengurangi antara penjualan produk bersih dengan HPP (Harga Penjualan Produk). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Laba Kotor = Penjualan Bersih – HPP
Penjualan bersih biasanya diperoleh dengan cara mengurangi seluruh penjualan dengan jumlah biaya angkut, retur penjualan dan potongan penjualan. Sementara HPP diperoleh dengan cara menjumlahkan pembelian bersih dan modal awal, selanjutnya untuk mengurangi biaya persediaan akhir.
4. Perhitungan Laba bersih
Perhitungan laba bersih dilakukan dengan cara mengurangi antara laba kotor dan semua beban usaha, seperti keseluruhan biaya non operasional dan operasional. Adapun contoh dari biaya operasional adalah biaya administrasi, biaya pemasaran serta penyusutan peralatan produksi. Sementara biaya non operasional sendiri contohnya adalah biaya bunga berikut pajak.
Dengan demikian, rumus untung rugi yang dapat digunakan untuk mendapatkan laba bersih itu sendiri ialah berikut ini :
Laba Bersih = Laba Kotor Biaya Operasional – Biaya Non Operasional
Contoh Perhitungan Laba Rugi
PT A menyusun laporan keuangan laba rugi selama 1 tahun dengan komponen-komponen biaya berikut ini :
- Penjualan bersih : Rp. 200.000.000
- HPP (Harga Pokok Penjualan) :Rp. 50.000.000
- Biaya Penjualan atau Pemasaran : Rp. 10.000.000
- Biaya Administrasi : Rp. 15.000.000
- Pajak : Rp. 10.000.000
Laba Kotor = Penjualan Bersih – HPP
Rp. 200.000.000 – Rp. 50.000.000
Rp. 150.000.000
Laba Bersih = Laba Kotor Biaya Operasional – Biaya Non Operasional
Rp 150.000.000 – Rp. 15.000.000
Rp. 135.000.000
Berdasarkan rumus untung rugi diatas, bisa disimpulkan jika PT. A mempunyai laba kotor sebesar Rp.150 juta dengan laba bersih senilai Rp. 135 juta.
Cara Menghitung Persentase Untung
Untuk contoh ini, katakanlah Anda tidak tahu berapa jumlah pendapatan bersih bisnis Anda. Karena Anda tidak tahu jumlah penghasilan bersih, gunakan rumus berikut:
Margin Laba Bersih =
(Pendapatan – HPP- Biaya Operasional – Biaya Lain – Bunga – Pajak) / Pendapatan * 100
Untuk menemukan penghasilan bersih Anda, ikuti bagian pertama dari rumus, yang mengurangi berbagai pengeluaran dari pendapatan Anda. Berikut rincian biaya yang harus Anda kurangi dari penghasilan Anda:
- Omset : Rp 25.000.000
- HPP: Rp 5.000.000
- Biaya operasi :Rp 4.000.000
- Pengeluaran lain : Rp 2.500.000
- Bunga : Rp 1.500.000
- Pajak : Rp 2.000.000
Masukkan total Anda ke dalam formula dari atas untuk menemukan margin laba bersih Anda.
[(Ro 25.000.000 – 5.000.000 – 4.000.000 – 2.500.000 – 1.500.000 – 2.000.000)]
/ 20.000.000 * 100
[( 25.000.000 – 15.000.000) / 20.000.000] * 100
Margin laba bersih bisnis Anda adalah 25% atau 0,25.
Bagaimana, apakah Anda sudah lebih memahami bagaimana cara menghitung laba/rugi usaha Anda? Jika belum, tenang saja! Saya memiliki courses online yang membahas seputar cashflow, saya juga akan memberikan rahasia kepada Anda bagaimana cara mengatur keuangan agar terhindar dari kebangkrutan. Simak informasi online coursesnya disini!