Apakah menghitung harga jual suatu produk adalah sesuatu yang penting dalam berwirausaha? Adakah rumus menghitung harga jual yang tepat? Mencari cara menentukan harga jual untuk produk Anda tentu tidak mudah. Ditambah dengan banyaknya pesaing dalam dunia bisnis membuat Anda semakin berhati-hati dalam menentukan harga jual. Di kesempatan kali ini, saya akan membahas apa itu harga jual dan bagaimana cara menentukan harga jual yang tepat untuk produk Anda.
Tahukah Anda, bahwa UMKM di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya? Yup! Dalam kurun waktu selama kurang-lebih 7 tahun, UMKM di Indonesia meningkat sebanyak 10.158.651 unit terhitung dari 2010 hingga 2017. Salah satu tantangan yang sering dihadapi para pebisnis untuk meningkatkan laba yaitu cara menentukan harga jual agar diterima oleh pasar. Harga jual sangat berpengaruh besar pada omset dan profit. Jika harga jual yang ditetapkan tinggi, maka laba yang didapat juga tinggi, namun akan sangat berpengaruh pada daya beli konsumen, sebaliknya jika harga jualnya rendah, maka laba yang didapat juga mengalami penurunan, dan tentunya juga mempengaruhi daya beli konsumen. Penting bagi Anda untuk mengetahui rumus menghitung harga jual, namun sebelumnya wajib Anda mengetahui harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual. Harga pokok produksi sendiri terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Dimana harga pokok produksi mencakup semua biaya-biaya yang terlibat dalam proses produksi.
Ketika harga pokok produksi sudah didapat, Anda dapat melanjutkan ke langkah berikutnya. Ada beberapa cara menentukan harga jual yang tepat, yaitu Markup Pricing, Margin Pricing, Value Based Pricing, Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP), dan Keystone Pricing. Jadi, ada lima rumus menghitung harga jual yang akan Anda bahas kali ini.
Rumus Menghitung Harga Jual dengan Markup Pricing
Markup Pricing merupakan cara menghitung harga jual produk dengan menambahkan beberapa persen harga dari harga pokok produksi. Dengan kata lain, Anda harus bisa mengkalkulasi terlebih dahulu berapa modal yang dibutuhkan sebelum mendapatkan markup pricing-nya. Persentase tersebut yang nantinya akan menjadi keuntungan yang bisa Anda raih dari sebuah produk. Cara menentukan harga jual dengan markup pricing dapat dilakukan dengan rumus:
Harga Jual= Harga Pokok Produksi + (Harga Pokok Produksi x Markup)
Agar lebih mudah memahami cara menentukan harga jual yang satu ini, saya akan ajak Anda mengambil contoh kasus. Misalnya, Anda ingin memiliki usaha pecel ayam dengan harga pokok produksi sebesar Rp 15.000/porsi. Markup yang ingin ditambahkan sebesar 50%. Jadi, berapakah keuntungan yang bisa didapatkan? Mari Anda lihat pembahasan cara menentukan harga jual dengan contoh kasus tersebut.
Harga Jual= Rp 15.000 + (Rp 15.000 x 50%) dengan kata lain didapatkanlah Harga Jual= Rp 22.500/porsi
Dalam kasus pecel ayam ini, harga pokok produksi sudah mencakup bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan ketika Anda memakai markup sebesar 50%, maka Anda akan mendapatkan untung standar Rp 7.500. Kurang lebih, begitulah cara menentukan harga jual produk dengan markup pricing.
Rumus Menghitung Harga Jual dengan Margin Pricing
Cara menghitung harga jual satu ini hampir serupa dengan markup, hanya saja markup menggunakan persentase untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan margin pricing merupakan cara menghitung harga jual yang bertolak belakang dengan markup. Anda harus menentukan terlebih dahulu berapa besar produk yang akan dijual. Setelah itu, Anda bisa masukkan ke dalam rumus di bawah untuk menentukan berapa besar persentase profit yang diambil. Dari situ, Anda bisa tentukan apakah harga yang diberikan terlalu besar atau tidak.
Margin= (Harga Jual – Harga Pokok Produksi)/Harga Jual
Saya akan ambil satu contoh kasus disini agar mudah memahami rumus menghitung harga jual dengan margin pricing. Misalnya saja Anda berjualan pecel ayam dengan modal Rp 20.000 dan ingin menjualnya seharga Rp 35.000/porsi. Nah dengan perencanaan seperti itu, maka akan muncul pertanyaan ”Apakah keuntungan yang diambil terlalu besar atau tidak?” Untuk menjawabnya, Anda masukkan saja perencanaan di atas ke dalam rumus.
Margin= (Rp 35.000 – Rp 20.000)/35.000 maka hasilnya menjadi Margin= 0,75 atau 75%
Dengan memakai cara menentukan harga jual ini, Anda bisa mendapat keuntungan mencapai 75% untuk per porsi pecel ayam. Jika terlalu besar, Anda bisa ubah agar profit yang dihasilkan tidak melebihi 50% dari harga pokok produksi. Kenapa? karena biasanya memang profit normal sebuah produk tidak lebih dari angka tersebut.
Rumus Menghitung Harga Jual dengan Value Based Pricing (VBP)
VBP merupakan cara menentukan harga jual sebuah produk paling unik diantara cara atau metode yang lain. Sebab, cara menentukan harga jual sangat bergantung terhadap pelanggan, karena Anda akan memberikan harga sesuai dengan nilai yang didapatkan oleh pelanggan. Dengan kata lain, pelanggan yang berhak untuk menentukan seberapa mahal barang tersebut, atau willing to pay (WTP). Masalahnya, setiap pelanggan pasti memiliki WTP yang berbeda-beda. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Memang sangat sulit bagi sebuah pemilik usaha untuk menggunakan cara menentukan harga jual satu ini. Ada dua cara yang dapat Anda tempuh, yang pertama adalah melakukan riset terhadap beberapa responden. Setiap responden akan memberikan penilaian dan juga harga terhadap produk yang tengah dirilis. Cara kedua adalah dengan memberikan harga tinggi secara langsung.
Para pelanggan sendiri biasanya akan rela untuk membayar mahal akan sebuah produk berdasarkan beberapa hal, yaitu kualitas produk, popularitas dan kelangkaan. Ketiga alasan tersebut merupakan alasan beberapa brand memilih untuk menjual produk mereka secara limited alias terbatas. Semakin langka sebuah produk, semakin mahal juga harga yang akan diberikan. Kurang lebih seperti itulah cara kerja jika Anda memakai cara menghitung harga jual produk satu ini.
Rumus Menghitung Harga Jual dengan Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP)
MSRP merupakan cara menentukan harga jual suatu produk yang biasanya sudah disarankan oleh sang pemilik kepada pelanggannya. Di Indonesia, Anda biasa mengenal dengan sebutan “harga eceran yang disetarakan”. Biasanya, cara menentukan harga jual satu ini hanya digunakan oleh perusahaan manufakturing, salah satunya adalah otomotif atau kendaraan bermotor. Namun, apakah cara menghitung harga jual satu ini dengan kata lain MSRP dapat berubah walaupun harganya sudah ditentukan?
Dalam beberapa kasus, ada beberapa retailer yang dengan sengaja menaikkan harga produk walaupun terpasang label MSRP. Sebenarnya, tidak ada aturan yang melarang harga diubah jika menggunakan rumus menghitung harga jual dengan MSRP. Terlebih lagi, permintaan pasar yang sedang meninggi namun produknya terbatas alias sudah hampir habis. Ada juga beberapa retailer yang menjual produk lebih murah dari MSRP karena stok yang terlampau banyak.
Rumus Menghitung Harga Jual Keystone Pricing
Keystone Pricing merupakan sebuah cara menentukan harga jual yang mana digunakan oleh seorang retailer untuk melipat gandakan harga pokok produksi dari sebuah produk yang akan dijual kepada pelanggan. Misalnya saja, kamu membeli sebuah baju dengan modal Rp 50.000 kemudian menjualnya dengan margin keuntungan 100%. Jadi, pelanggan kamu harus membayarnya dengan harga Rp 100.000. Dengan margin 100%, apakah cara menentukan harga jual seperti ini diperbolehkan dan umum digunakan?
Ternyata keystone pricing merupakan cara menentukan harga jual yang sangat kuno dan telah digunakan toko-toko retail terkemuka di dunia. Hingga saat ini, cara menentukan harga jual satu ini masih digunakan karena mampu memberikan profit yang lebih besar bahkan mencapai 2 kali lipat dari harga pokok produksi.
Tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menggunakan keystone pricing, salah satunya adalah kamu harus memastikan dengan sangat teliti jika produk yang dijual memenuhi standar kualitas dan kelayakan. Mengapa cara menentukan harga jual satu ini sangat fokus pada kualitas dan kelayakan produk? karena pelanggan tidak akan ada yang mau membayar mahal apabila produk yang dijual merupakan produk yang bisa ditemukan di tempat lain dengan harga lebih murah dan kualitas serta kelayakan yang tak jauh berbeda.
Dapat disimpulkan, kurang lebih ada lima cara menentukan harga jual sebuah produk yang bisa kamu gunakan. Dari setiap cara menentukan harga jual yang sudah dibahas di atas, Anda dapat tentukan bersama manakah yang paling masuk akal digunakan dan manakah cara yang bisa memberikan profit paling besar. Namun ingatlah baik-baik, menjadi pengusaha bukan hanya untuk mencari untung semata tetapi juga memberikan produk terbaik kepada pelanggan agar Anda bisa membangun brand dengan baik. Bagaimanakah caranya? Hal itu bisa Anda dapatkan dengan mengikuti pelatihan yang sudah kami siapkan. Anda bisa mengikuti course https://courses.tommcifle.com/courses/strategic-marketing-webinar/ untuk belajar Strategi Marketing bersama Coach Tom MC Ifle, dobrak omset anda dengan mengikuti kursus manajemen bisnis terlengkap!